Kelaparan Landa Afrika, Kwarnas Pramuka Kirim Relawan dan Bantuan

www.news.detik.com
Rabu 29 Mar 2017, 12:35 WIB

Jakarta - Negara-negara Afrika saat ini terus mengalami masalah kelaparan. Indonesia melalui kwartir nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka mengirimkan tim ke sejumlah negara di Afrika.

"Kita sudah sering memberikan bantuan. Hari ini kita melepas tim relawan kita akan ke Afrika. Misi ini adalah bagian dari aksi kesukarelawanan internasional gerakan pramuka dalam program kemanusiaan dunia," ujar ketua Kwarnas gerakan pramuka Adhyaksa Dault pada jumpa pers di kantor Kwarnas Pramuka, Jalan Medan Merdeka Timur, Gambir, Rabu (29/3/2017).

Adhyaksa mengatakan yang akan dikirim tersebut adalah personel Bidang Pengabdian Masyarakat dan Siaga Bencana Kwarnas Pramuka, 0Eko Sulistio. Eko menjadi ketua tim relawan ditemani 4 hingga 5 orang anggota lainnya akan mengunjungi beberapa negara Afrika seperti Somalia, Sudan, Sudan Selatan, Kenya, Ethiopia, Afrika Tengah, Uganda, Kongo, Angola dan Nigeria.

"Negara-negara itu saat ini tengah mengalami bencana kekeringan dan kelaparan yang cukup parah menyusul hancurnya perekonomian negara-negara itu," jelas Adhyaksa.

Relawan Pramuka itu nantinya akan menyalurkan bantuan bahan pangan berupa beras, lauk pauk, oil cooking, susu dan air bersih. Selain itu, Pramuka juga menyiapkan sejumlah bantuan yang akan didistribusikan bersama tim kemanusiaan yang sedang bekerja di sejumlah daerah.

"Bantuan yang diberikan ini tentunya belum bisa membebaskan penderitaan yang dialami rakyat Afrika dari bencana kelaparan dan kekeringan. Namun paling tidak hal ini dapat meringanlan beban para korban sekaligus memberikan dukungan moral untuk membesarkan hati mereka," kata Adhyaksa.

Berdasarkan data lembaga PBB World Food Program (program pangan dunia), satu orang setiap 26 menit meninggal karena busung lapar di Somalia. Selain itu, ada sekitar 70 ribu anak yang mengalami gizi buruk dan 6,2 juta orang menderita kelaparan di Sudan Selatan serta 1 juta anak mengalami gizi buruk, 5 juta orang kelapara dan 2 juta orang lainnya mengungsi ke Uganda.

Saat ini, Eko yang dijadwalkan akan melakukan misi kemanusiaan di sejumlah negara Afrika pada Jumat (31/3/2017) mendatang telah melakukan berbagai persiapan baik fisik, mental maupun perizinan. Adhyaksa menyebut kegiatan tersebut tidak dilakukan dengan mudah, karena pemerintah setempat memberlakukan pengawasan dan aturan yang ketat bagi para relawan dan warga asing.

Namun demikian, Eko yang sudah tujuh kali mengunjungi benua Afrika mengaku merasa bangga atas kontribusi yang bisa dia berikan tersebut. Apalagi Afrika saat ini memang tengah mengalami krisis akibat perang saudara yang berkepanjangan sehingga menghancurkan berbagai sendi sosial dan perekonomian kawasan.

"Ada rasa bangga tersendiri bila kehadiran gerakan pramuka memberikan manfaat bagi kemanusiaan dunia," ungkap Eko.

Adhyaksa juga mengaku bangga dengan peran gerakan pramuka yang menjadi bagian dari aksi kemanusiaan internasional. Dia juga menyebut bahwa sebelum kegiatan ini, gerakan pramuka telah menyalurkan bantuan untuk para pengungsi Rohingya di Myanmar serta bantuan untuk pembangunan masjid Indonesia di Myanmar bersama KBRI di Yangon.

"Pramuka harus selalu responsif di manapun berada. Semoga aksi pramuka bisa membawa nama naik Indonesia dimata Internasional," tutupnya.

Komentar

Postingan Populer